assalamualaikum teman~~
Suatu hari Umar al-Khattab r.a bertanya kepada Ka'ab bin Malik r.a tntg apa itu taqwa. Kemudian Ka'ab menyoal kembali :
" Wahai Umar,apakah engkau pernah melalui jalan yang penuh dengan duri ?
Umar menjawab," pernah "
" Apa yang kau lakukan ?"
" Aku sensing kainku agar tidak tercarik dengan duri, dan aku jaga langkahku agar tidak terpijak duri "
" Itulah dia TAQWA "
Dari situ kita dapat analogikan duri sebagai larangan-larangan Allah dlm kehidupan insan. Maka rasa berhati-hati dari 'tercarik' dan 'terpijak' itu adalah analogi kepada TAQWA.Ia seakan satu defensive system yang mengajak diri bukan sekadar menjauhi bahkan berhati-hati dengan apa yang dilarang oleh Allah S.W.T. Bukan sekadar tidak melakukan, bahkan tidak mendekati. Bukan hanya takut 'terpijak' bahkan takut juga 'tercarik'.Maka jika inilah dapat dicapai oleh manusia, pastinya setahunnya mampu dilalui dengan baik. Benarlah firman Allah " dan berbekallah kamu, sebaik-baik perbekalan ialah TAQWA " (2:197)
Suatu hari Umar al-Khattab r.a bertanya kepada Ka'ab bin Malik r.a tntg apa itu taqwa. Kemudian Ka'ab menyoal kembali :
" Wahai Umar,apakah engkau pernah melalui jalan yang penuh dengan duri ?
Umar menjawab," pernah "
" Apa yang kau lakukan ?"
" Aku sensing kainku agar tidak tercarik dengan duri, dan aku jaga langkahku agar tidak terpijak duri "
" Itulah dia TAQWA "
Dari situ kita dapat analogikan duri sebagai larangan-larangan Allah dlm kehidupan insan. Maka rasa berhati-hati dari 'tercarik' dan 'terpijak' itu adalah analogi kepada TAQWA.Ia seakan satu defensive system yang mengajak diri bukan sekadar menjauhi bahkan berhati-hati dengan apa yang dilarang oleh Allah S.W.T. Bukan sekadar tidak melakukan, bahkan tidak mendekati. Bukan hanya takut 'terpijak' bahkan takut juga 'tercarik'.Maka jika inilah dapat dicapai oleh manusia, pastinya setahunnya mampu dilalui dengan baik. Benarlah firman Allah " dan berbekallah kamu, sebaik-baik perbekalan ialah TAQWA " (2:197)
No comments:
Post a Comment